TERKURUNG Chapter 2: Solved

Leave a Comment
 

Bagian 1: Introduce  
Bagian 2: Solved
 
Aku segera berdiri. Aku melihat jam tanganku, menunjukkan pukul 2 pagi. Aku bingung dengan apa yang dia katakan padaku, dan siapa perempuan yang ia maksud. Raisha? mustahil. Aku Menyusuri lorong dengan cahaya dari senter kecil. Aku sedikit mencium bau cat lukis. Aku masuk ke ruangan seni, kulihat Raisha sedang duduk melukis dengan keadaan tidak sadar.

Aku melihat lukisan yang sangat tidak wajar, seorang wanita berambut panjang duduk di kursi sambil memegang sebuah patung, matanya menatap tajam kearahku seakan mata itu hidup. Di bawahnya ia melukis sebuah meja dengan tulisan TERKURUNG. Aku segera membangunkan Raisha sampai ia tersadar. Ia tampak bingung kenapa ia bisa berada disini. Aku menjelaskan semua yang aku tau kepadanya.

Kami berdua bergegas keluar dari ruangan itu untuk mencari Nando dan Randa. Aku sudah memastikan bahwa mereka berdua tidak ada di lantai 3. Kami turun, menyusuri setiap kelas di lantai 2. Terdengar teriakan Raisha. Aku menghampirinya keluar. Aku melihat Nando berdiri tegak menghadap pintu ruang gudang dengan tatapan kosong. Ia berkata “Ayo masuk kedalam, kami sudah menunggu”.  Aku menghampirinya. Tunggu, Tanpa pikir panjang aku menolaknya hingga tersungkur. Kutarik tangan Raisha bergegas turun dari lantai 2.

“Ada apa? Kenapa kau menolak Nando? Dasar, Dia pasti sedang kesakitan diatas sana” Kata Raisha kepadaku. “Tepat di depan ruang gudang adalah ruang tata rias. Pantulan bayangan kakinya dari cermin ruang tata rias tidak ada, dia melayang! Dia bukan Nando”jawabku dengan panik. Kami lari keruang Tata usaha untuk bersembunyi. Apa yang akan terjadi jika kami masuk ke ruang gudang itu tadi. Ya, mungkin cerita ini akan berakhir sampai disini.

Saat berlari aku terjatuh karena ada yang menjagal kakiku.Dengan posisi kepala di bawah meja dan hanya menampakkan ke dua kakinya saja. Membuatku penasaran, Dengan hati hati aku menarik kaki itu keluar. Dan ahh.. ternyata itu Nando. Kami membangunkannya, Aku menjelaskan kepadanya apa  yang terjadi. Kami kembali menyusuri ruangan untuk mencari Randa.

“Aku mau pipis” Kata Raisha, “apa? disaat seperti ini? Kami akan menemanimu. Kami menunggumu di depan pintu wc” jawabku. Saat Raisha masuk bilik, Ia memekik. Kami masuk dan melihat seseorang telungkup menggambar sebuah bukit, dan tulisan “Huruf ke 5 sama dengan 1” dengan darah yang entah dari mana asalnya. “Itu Randa” kata Raisha. Kami menyadarkannya, sampai tersadar.

Sekarang kami berada di tengah aula. Aku melihat ke arah jam sudah menunjukkan pukul  4.  Aku menceritakan semua apa yang terjadi kepada mereka bertiga. Aku meminta patung wanita terkutuk itu dari Raisha. “Sekarang dimana tempat asal muasal patung ini” Kataku.  Kami terus memikirkan dimana tempat patung itu, agar kami bisa segera cepat keluar dari tempat ini.

Apa maksud semua ini? Kenapa pintu keluar tidak bisa dibuka? Apa sebenarnya yang terjadi? Dan bagaimana caranya kami keluar?
                                                                    
 “Tunggu, Aku tau... Aku tau maksud dari semua ini.. Aku tau jalan keluarnya.. Aku tau perempuan itu, Dia akan mengancam hidup kita. Ayo kita harus cepat, waktu kita tidak banyak dan kita harus menang” Sahutku.

Bersambung...

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.