Masihkah Kau Ingat Langit Biru? Bagian 3

Leave a Comment

Masihkah Kau Ingat Langit Biru?
Bagian 1: Introduce
Bagian 2: Sesuatu yang tak terduga
Bagian 3: Pelarian

Aku dan teman temanku memanfaatkan kesempatan ini untuk kabur dari kota ini. Ya tidak heran memang negara negara kuat yang menguasai dunia juga berambisi untuk menghancurkan kota pengurang populasi manusia di dunia. Aku berlari menuju tempat yang sudah kami tentukan sebelumnya. Disaat aku berlari, aku mendengar para pekerja sepertiku berteriak, distrik dimana Panca berada sudah hangus di bombardir tentara Amerika. Oh tuhan, yang benar saja. Aku harap Panca masih hidup.

Sekarang aku bersama Han sudah berada di jalur bawah tanah rahasia. Sesuai dengan rencana kami, kami memanfaatkan jalur ini untuk kabur dari sini. Jalur ini dulu digunakan untuk mengedarkan senjata dari luar kota ini. Aku bingung, sebenarnya apa yang terjadi dengan kota ini, dan siapa pelaku dibalik semua ini. Tiba tiba terdengar suara dari atas, nuklir akan dijatuhkan dalam 10 menit. Ya sepertinya tamat sudah riwayat kami.

Aku sangat lemas sekali mendengar itu, Han berkata padaku, percayalah pada langit biru. Jika kau ingin melihatnya, ayo kita berjuang. Mendengarnya aku kembali tegar. Kami berlari dan terus berlari menyusuri jalur bawah tanah ini. Kira kira nuklir akan jatuh dalam 6 menit lagi. Sampai diujung jalur, tampak silau sekali. Terlihat cahaya cahaya senjata dari 10 komandan pasukan Amerika Serikat yang sudah bersiap untuk menembak kami.

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.