Napak Tilas Sejarah Siak

Leave a Comment

Waktu itu hari kamis tanggalnya gue lupa. Gue disuruh ikut pergi ke siak oleh guru sejarah gue untuk kegiatan napak tilas. Berhubung gue orangnya aktif ikut kegiatan jadi gue memutuskan secara spontan untuk mengiyakan diri. Ya nggak aktif aktif juga Cuma mau melepaskan diri aja dari serangan tugas sekolah. Dari sekolah gue dikasih uang seratus ribu buat keperluan yang dibawa, ya lumayan ya kuota 5giga terisi kembali.

Sekolah yang berpartisipasi kalau gue gasalah ada lima sekolah dan masing masing sekolah mengutus 10 murid. Ngumpulnya disuruh di mesjid tertua di kota gue karena katanya napak tilasnya bermula dari sana. Setelah ngumpul disana, pikiran gue sepintas menjadi jorok setelah melihat siswi daru sekolah lain yang body nya mirip tante tante jalan didepan gue. Duh gue dosa besar liat ginian di depan mesjid.

Setelah ngumpul semuanya, kami disuruh naik ke bus. Sepanjang perjalanan yang gue liat Cuma hutan dan kebun sawit. Gue sampai di penginapannya jam 11. Ekspektasi yang gue bayangkan mungkin terlalu tinggi untuk suatu hotel seperti grand zuri, jatra, dan hotel hotel berbintang lainnya. Ekspektasi dengan kamar yang menyuguhkan pemandangan yang indah kota siak. Mungkin gue salah, yang terlihat dari jendela kamarnya adalah suatu bangunan batu bata yang gajadi.

Gue gatau kenapa, gue pindah ke kamar teman gue yang pasti karena toilet kamar gue. Hotelnya disini Cuma dua tingkat dan kaya rumah sakit. Masih tercium aroma aroma debu. Tv di kamar gue itu tv kecil model lama tapi siarannya luar biasa. Jauh dari ekspektasi..... 

Ada history....

Setelah sholat jumat acara napak tilasnya di mulai. Berbagai materi pun di sebarkan. Selesai pukul 18.00 akhirnya bisa bebas juga. Malamnya kami bersepuluh ngumpul satu ruangan kamar yang sempit ini. Bersepuluh main boardgame warewolf. Harus gue akui mainnya pada micin ga jelas. Setelah game kebrutalan ini selesai, mereka memutuskan untuk nonton film horror. Dengan keadaan lampu yg dimatikan mereka menjerit jerit sedangkan gue udah melayang di dunia mimpi

Setelah yang cewe cewe keluar kamar, entah apa yang merasuki mereka, 2 teman gue cowo yang lain memutuskan untuk tidur juga di kamar ini. Kebetulan juga kamar mereka di depan kamar kami. Jadi mereka kaya bawa kasur gitu. Dan akhirnya kami berenam tidur kaya ikan asin yang dijemur.

Pagi pun tiba jam 5 gue bangun berbekal alarm. Langsung mandi. Jam 6 yang lain juga pada bangun. Setelah selesai serapan jam setengah sembilan kami berangkat pulang. Sebelum pulang masih ada acaranya yaitu mengunjungi situs sejarah yang ada di kota siak. Dan puncaknya yaitu ketika mengunjungi istana siak. Semuanya sibuk foto foto termasuk gue juga. Akhirnya sampai jam tiga disuruh ke bus dan uang gue hilang 100 ribu dengan keadaan tas yang terbuka...

Perasaan gue bercampur aduk. Memang gabanya gue yg kehilangan. Ada beberapa orang yang kehilangan. Cuma yang gue kecewa ini malah tidak di tindak lanjuti. Cuma berjalan seperti angin lalu. Yaudahlah dalam hati gue mungkin ini pelajaran untuk gue buat berhati hati lagi. Gue yakin akan ada imbalannya buat gue besok. #soktegarealaupunsakit #ImbalannyaJuaraSatuWKWKWK

Dalam perjalanan pulang pun masih sama, pemandangnnya hutan dan kebun sawit. Yang Cuma gue pikirkan saat itu adalah betapa luasnya alam ini. Dan sungguh hebat orang orang zaman dulu yang menciptakan peradaban di tengah tengah hutan belantara. Setelah tidur akhirnya bus sampai di depan sekolah gue  Dengan keadaan langit berwarna oranye yang sedikit lagi tenggelam di sebelah barat.

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.