Tepat saat gue nulis artikel ini, hujan turun disini. Tetesannya yang jatuh, seakan akan membentuk alunan melodi yang menghipnotis.Gue bener bener dibawa ke masa lalu oleh alunanya. Gue kaget jugalah kadang pentir nyambar nyambar. Gue mikir juga sih jangan jangan Sasuke ama Naruto lagi adu rasenggan ama chidori di depan rumah gue.
Melihat hujan turun, mendengar alunanya, memang hati terasa tenang. Pernah ga sih lo ciumin aroma hujan? iya, gimana rasanya? agak aneh gitu kan. Kalau asem mah ya bau ketek lu. Jujur gue bingung sebenarnya gue pingin nulis apaan. Kebetulan aja sih di rumah gue turun hujan. Ya terus ceritanya gue galau dibuat hujan ini.
Eh lu ada denger suara hujan ga sih? eh dimana ya? hayo coba keluar rumah deh, kali aja suaranya dari luar.
Gue nambahin sound efek hujan ni dipostingan gue, gimana, jadi kebawa kan suasananya. Eh bentar gue ada kelupaan. Kampret jemuran mama gue lupa gue angkatin... Gue sempet searching kata kata mutiara di kala hujan, dan hasilnya kampret. Gue baper
Selalu ada kisah di balik rintik hujan yang terlanjur jatuh. Entah itu kecupmu, entah itu lukaku yang membiru.
Aku tak benci hujan. Tapi semua itu terkadang membuat kenangan. Seolah datangnya hujan membuka kembali lembar-lembar kisah cinta
Masih ingatkah kamu waktu kita bermain hujan berdua, Seandainya iya. masih adakah inginmu untuk melakukannya lagi
jiwanya sendu setiap hujan turun,mukanya pucat saat mendngar hari ini hujan badai, tangisnya jatuh bersama air hujan
Dan hujan selalu memaksa peradaban berhenti sejenak. Menikmati luka-luka lama yang tertanak
Pada hujan, pada setiap bulir rintiknya, kusematkan anak-anak rindu. Mengalir, mengalirlah yang deras menuju muara rasa, kamuKata kata mutiaranya gue dapat di Terlupakan.com. Kalau lo mau baca lebih klik aja link nya yang udah gue kasih tadi. Udahlah ga bermutu banget ini postingan gue. Gue cuma berbagi perbaperan gue kepada kalian. Perbaper!
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.